Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI DI TENGAH PANDEMI COVID-19

  ABSTRAK   Semenjak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, menyebabkan dampak dikalangan dunia pendidikan. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengakibatkan semua peserta didik dirumahkan atau belajar dari rumah. Permasalahan pendidikanpun muncul satu – persatu ditengah hantaman keras Covid-19 yang ada. Hasil observasi di SD Bali Public School dari Bulan Maret hingga September 2020 terkait dengan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti menunjukan bahwa terdapat strategi dan tantangan nyata dalam proses pembelajaran daring (PJJ). Khusus mengenai Startegi dan Tantangan Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, peneliti menggunakan pendekatan model 4 D ( Define, Design, Development and Dissemination ) yang mengacau pengembangan ole...

PAHAM KETUHANAN DALAM AGAMA HINDU

DEWA BUKANLAH TUHAN Sampai sekarang paham Ketuhanan dalam agama Hindu masih belum dimengerti benar. Telah lama agama Hindu menjadi bulan-bulanan sebagai agama polytheis. Agama Hindu sebagaimana halnya dengan agama lainnya, adalah agama yang monotheis. Kadang-kadang tampak kepada kita bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Hindu pun menunjukkan ajaran yang monistis. Sangat disayangkan hal-hal yang dimaksud itu disalah mengertikannya dan karena itu telah mengakibatkan tumbuhnya pengertian yang salah dan pemahaman yang keliru, dengan menganggap agama Hindu sebagai agama yang polytheis. Menurut agama Hindu, Tuhan adalah "Esa" (Eka), Maha Kuasa dan Maha Ada dan menjadi sumber dari segala yang ada dan tiada. Dewa-dewa adalah ciptaan-Nya. Dewa berasal dari bahasa Sanskerta, urat kata "DIV" yang berarti sinar cahaya (sinar suci Tuhan). Sampai sekarang masih banyak yang salah mengartikannya dan beranggapan Dewa adalah Tuhan. Ajaran filsafat ketuhanan dalam agama Hindu hendaknya ...
https://youtu.be/kkIPGMCPdOE https://youtu.be/PBWvQciietI https://youtu.be/vuCYBQKYyA4 https://youtu.be/56COViQAIdA

Perbedaan aliran Hare Krishna dan Agama Hindu Bali

Perbedaan aliran Hare Krishna  dan Agama Hindu Bali: 1. Tujuan Hindu Bali : Moksartham Jagadhita Ya ca iti Dharma Hare Krishna : Menjadi pelayan Krishna di Vaikuntha 2. Status Krishna Hindu Bali : Krishna adalah awatara ke-8 dari Dewa Wisnu Hare Krishna : Wisnu adalah salah satu personifikasi dari Kepribadian Tuhan Krishna 3. Doa Hindu: Tri Sandhya, Panca Sembah Hare Krishna: maha mantra hare krishna hare rama 4. Tempat Ibadah Hindu Bali: Pura Hare Krishna: Ashram 5. Tuhan Tertinggi Hindu Bali: Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Wasa Hare Krishna: Tuhan Krishna 6. Pemujaan terhadap leluhur Hindu Bali: Penting, dari rong tiga sampai Pedarman Hare Krishna: tidak penting, didasari sloka yg menyembah leluhur kembali ke leluhur, yg menyembah dewa akan kembali ke alam dewa, yg menyembah aku (krishna) akan kembali padaku 7. Penghormatan pada roh alam/Butha Yadnya Hindu Bali: Penting, mecaru, tawur, dll Hare Krishna: Tidak penting, siapa yg memuja roh alam/butha akan kembali ke roh alam 8. Statu...

PENDIDIKAN untuk NILAI atau untuk PENGETAHUAN?

Gambar
Sesuai Tujuan Kurikulum 2013, semestinya para siswa memang tidak lagi diintimidasi soal RANGKING (JUARA) baik oleh Orangtuanya ataupun oleh pihak terkait. Tapi sayangnya kebanyakan siswa sekarang lebih mengejar nilai hanya untuk pertanggungjawaban ke orang tua bahwa dia tidak mampu (bodoh) dimata ortu, ataupun yang lainnya. Atau dengan kata lain lebih mengutamakan aspek Soft Skill (pengetahuan) daripada Hard Skill (Keterampilan) atau pengaplikasian dari proses pendidikan itu sendiri. Saya terkaget ketika ditanya masalah dasar hukum tentang penghapusan peringkat atau Juara Kelas. Artinya para orang tua juga lebih mengutamakan Nilai atau saat dibagikan LHBS (Rapor) yang ditanya duluan adalah RANGKING BERAPA? Bukan sebaliknya? Bagiamna anak saya selama proses belajar? Apakah bisa mengikuti? Perubahan apa yang menonjol, prilaku apa yang berubah? Dan sejenisnya... Artinya... maksud saya adalah bukan menjadikan nilai sebagai indikator menilai sisi mana kurang atau lebihnya anak-a...